BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Olahraga adalah salah satu dari bentuk peningkatan kualitas
manusia Indonesia yang diarahkan pada pembentukan watak dan kepribadian,
disiplin dan sportivitas yang tinggi, serta peningkatan prestasi yang dapat
membangkitkan rasa kebangsaan nasional. Dalam kehidupan modern ini manusia
tidak dapat dipisahkan dengan olahraga. Baik untuk arena adu prestasi ataupun
sebagai kebutuhan untuk menjaga hidup tetap sehat.
Olahraga tenis di Indonesia sekarang juga mulai di gemari oleh
para masyarakat khususnya orang – orang yang umurnya memasuki 30 tahunan ke
atas.Alasan mereka memilih olahraga tenis ini karena olahraga ini termasuk
olahraga yang mewah di karenakan peralatannya yang harganya mahal.Namun bagi
para remaja olahraga ini masih kurang di minati di karenakan peralatanya yang
harganya mahal dan olahraga tenis ini masih belum memasyarakat, serta kurangnya
lapangan tenis membuat remaja menjadi tidak tertarik dan lebih memilih olahraga
lainnya.
Namun di kota- kota besar olahraga tenis sudah menjamur dan
mampu menarik minat masyarakat sehingga olahraga ini di jadikan sebagai
olahraga pilihan baik untuk olahraga prestasi maupun olahraga rekreasi.
Pada umumnya, untuk berlatih olahraga tenis memerlukan
keterampilan yang tinggi sehingga memburtuhkan tahap – tahap tertentu untuk
mampu menguasai semua teknik dassar dalam olahraga tenis lapangan ini.
Dan dalam makalah ini,kelompok kami akan mencoba memberi tips
–tips bagaiman berlatih olahraga tenis yang mudah.
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
Sejarah
Tenis Lapangan
Tadinya, sekitar abad ke-I6, tennis
dimainkan di Italia, Prancis, dan lnggris, ketika lapangan mainnya dibangun di
balik dinding-dinding istana kcrajaan. Tapi tennis modern diperkenalkan oleh
Mayor Wingfield di Inggris pada 1873, dan setahun kemudian oleh Nona Mary
Outerhridge di Amerika Serikat. Lapangan-lapangan permainannya pun dibangun di
kedua negeri itu. Kejuaraan tennis pertama dilangsungkan di Wimbledon, kota
kecil sekitar 12 km di barat daya London, Inggris. Persatuan Tennis AS didirikan,
1881.
Di
Indonesia lahirnya permaian tenis lapangan besar kemungkinan, orang Belandalah
yang memperkenalkan tennis di Indonesia, walaupun tidak mustahil pula
permainan ini dibawa para pelaut Inggris yang singgah di kota-kota besar
Kepulauan Nusantara. Sayang arsip-arsip berbagai perkumpulan milik warga negara
Belanda yang pernah berdiri di negeri ini telah hilang, hingga kita tidak bisa
melacak mana di antara dua perkiraan itu lebih benar.
B.
Lapangan
Lantai
dari sebuah lapangan tenis bisa terbuat dari rumput, tanah liat, ataupun cor
beton. Bahkan untuk lapangan tenis indoor, biasanya menggunakan karpet.
-
Panjang ukuran lapangan tenis untuk
permainan tunggal: 23,77 meter
-
Lebar ukuran lapangan tenis untuk
permainan tunggal: 8,23 meter
-
Lebar ukuran lapangan tenis untuk
permainan ganda: 10,97 meter
Ukuran
tinggi net pada lapangan tenis: 1,07 meter pada baian ujung dan 91,4 cm adalah
ukuran tinggi pada bagian tengah net
Ukuran
tebal / lebar garis pada lapangan tenis adalah sekitar 51 mm kecuali pada garis
luar yang lebarnya bisa mencapai 100 mm. Bentuk dan ukuran lapangan tenis yang
seperti sekarang ini kita lihat adalah hasil dari sebuah kerja keras WALTER
CLOPTON WINGFIELD pada tahun 1873 dan dan telah dipatenkan sejak tahun 1875.
C.
Tehnik
Permainan
Permainan
tenis merupakan olahraga individu dan ganda dimana kerjasama antar pemain
sangat dibutuhkan. Dalam permainan ini secara utuh permainan tenis terdiri dari banyak teknik
dasar yaitu: servis, smash, forhand,backhand dan volley. Diantara teknik dasar
yang ada servis merupakan pukulan yang sangat penting sehingga permainan dapat
menghasikan angka.
Servis
adalah teknik atau keahlian paling dasar yang harus di miliki oleh setiap
pemain. Kemenangan seorang pemain banyak disebabkan karena pemain tersebut
mahir dalam teknik servis. Mengapa servis sangat di butuhkan oleh setiap pemain
karena servis adalah modal utama setiap pemain dan merupakan untuk memulainya
suatu permainan
Peranan
servis sangat penting dalam permainan tenis dikarenakan karena kesempatan
mengolah bola sehingga daerah pertahanan lawan terbukadan kesempatan memperoleh
angka lebih besar. Jika kondisi tersebut terjadi maka kendali permainan dapat
dikuasai. Servis yang akurat dan tepat akan memberikan peluang terjadinya angka
bagi pemain.
Ada
empat kegunaan teknik servis dalam permainan tenis, yaitu:
-
Memulai suatu permainan
-
Kesempatan memperoleh angka lebih besar
-
Pertahanan lawan lebih terbuka
-
Kesempatan memblok serangan lawan lebih
mudah
Selain
itu ada delapan prinsip dasar dalam melakukan servis ketika seorang pemain akan
melakukan servis yaitu:
1.
Posisi berdiri (Stance)
2.
Pegangan raket (Grip)
3.
Ayunan ke belakang (Backswing)
4.
Ayunan ke belakang,menekuk (Bend), dan mengulur (Extend)
5.
Ayunan ke belakang,menekuk,mengulur,dan bergeser (Shift)
6.
Ayunan ke belakang,lempar bola (Toss), dan pukul (Tap)
7.
Ayunan ke belakang, lempar bola, pukul, dan bergerak
8.
Ayunan penuh (Full swing)
Gerakan
dasar servis diawali dari garis belakang dengan ayunan penuh dan peganggan
raket yang tepat. Berdiri menyamping dari jaring,peganglah ujung atas raket
mengarah kejaring dengan tangan yang tidak dominant dan peganglah ujung bawah
raket dengan kuat seperti memegang palu menggunakan tangan yang
dominan,lemaskan kedua tangan,lalu angkat tangan yang memegang raket hinga
setinggi bahu dengan ruas jari mengarah keatas dan raket megarah ke
belakang,lakukan ayunan kebelakang,tekuk siku tangan yang memegang raket,lalu
ulurkan raket dengan tangan menghadap jarring,ulurkan raket lagi dan pindahkan
berat tubuh dari kaki belakang ke kaki depan dengan menggeser pinggul menuju
kea rah jarring dan tubuh bertumpu hanya pada ujung kaki belakang,berdiri dekat
pembatas,ayunkan tangan ke belakang,lemparkan bola,tekuk lengan,ulurkan
raket,lalu pukul bola ke pembatas,gunakan pegangan raket yang tepat dan pukulan
yang keras,pukul bola melewati jarring,ikuti dengan gerakan pinggul menuju sisi
yang lain,lakukan lemparan bola dan ayunan penuh ke belakang,pukulan,serta
gerakan lanjutan ke depan dengan pelan.
Kegiatan
pelatihan dan pembinaan cabang olahraga tenis merupakan suatu proses yang
kompleks dan sebuah rangkaian system yang tak dapat berdiri sendiri hanya satu
keilmuan saja. Oleh karena itu pembinaan olahraga harus ditunjang oleh berbagai
disiplin ilmu antara lain: Biomekanika, anthopometri, fisiologi, belajar gerak
dan kepelatihan. Dengan demikian diharapkan dapat dicapai hasil yang maksimal
sesuai dengan kualitas dan kapasitas fisik yang dimiliki. Untuk itu diperlukan
pembinaan olahraga yang menggunakan pendekatan ilmiah, yang ditetapkan oleh
para pelatih atau Pembina dalam proses pelatihannya.
Seorang
pembina harus memiliki pengetahuan tentang ilmu biomekanika dalam penyusunan
program latihan, baik secara mikro ataupun makro yang diwujudkan dalam metode
latihan dan diterapkan dalam sesi latihan. Mempelajari suatu teknik menjadi bagian sangat
penting dalam proses latihan dimana harus mengkolaboarasikan berbagai bidang
ilmu. Seorang pembina harus mampu mengidentifikasi segmen-segmen dalam suatu
rangkaian gerak teknik tertentu.
Kajian
biomekanika harus dilakukan oleh pembina olahraga dalam mempelajari teknik
tertentu baik teknik dasar, menengah maupun teknik tingkat tinggi. Dalam cabang
olahraga permainan tenis dikategorikan dalam keterampilan yang sangat kompleks,
sebab dalam melakukan gerakan permainan harus melibatkan semua segmen otot dan
sendi secara efektif dan efisien yang dilakukan secara benar.
Dalam
permainan tenis, persendian yang paling penting adalah kaki, pinggang, bahu,
siku dan pergelangan tangan. Bila beberapa persendian dilakkan dalam melakukan
gerak maka urutan penggunaan dan ketepatan waktunya sangat penting. Azas ini
menunjukan kepada kita kapan sendi itu digunakan. Gerakan itu dimulai dengan
bekerjanya grup-grup otot besar dan terus bergerak secara progresif melalui
otot-otot kecil.
Gerakan
mengalir terus menerus ini menghasilkan suatu pengumpulan kekuatan yang
disatukan. Kekuatan ini digerakkan oleh satu bagian tubuh yang terbentuk dari
kekuatan sendi-sendi berikutnya. Dalam permainan tenis, gerakan servis mulai
dengan sikap seimbang, pegangan raket, bola dipegang di ujung jari secara
rileks, jaga agar siku tetap pada posisi, lihat target tanpa memperhatikannya,
pandangan jauh ke depan sebelum melakukan servis
1.
Gerakan Persendian
Dimulai
analisa persendian kaki atau kedua tungkai sebagai kaki tumpu pada gerakan
awalan, kemudian posisi lengan,badan dan pergelangan tangan ketika memegang
bola dan raket. Manakala gerakan melempar bola,mengayun raket posisi badan
menghadap kearah jarring/net persendian bahu dan sikut sangat dominan berperan.
Ketika lepasnya bola dari tangan dan ayunan raket ke belakang persendian
pangkal tangan (pergelangan tangan) sangat dominan berperan.
2.
Hal-Hal Yang Mempengaruhi Gerakan Servis (Analisis):
a. Force
1) Forces/gaya
yang di gunakan dalam gerakan servis adalah gaya internal (tekan) terutama saat
melempar bola kearah atas;
2) Vector/arah
gaya terjadi pada saat gerakan tangan yang memegang raket memukul bola hinga
posisi kembali seperti semula.
3) External
Forces/tenaga dari luar, Dari awalan sampai gerakan lanjutan, Di luar tubuh,
Hambatan udara dan gravitasi yang berpengaruh pada saat melakukan gerakan.
4) Colinear
Forces/gaya yang bekerja pada gerak lurus, saat raket memukul bola kearah depan
sasaran
5) Net
Force/ gaya murni yang bekerja pada benda, Hasil gerakan lemparan bola ke atas
lengan dan tangan terhadap bola hingga lepasnya bola dari jari-jari,
6) Resultante
Force/hasil dari gaya-gaya yang bekerja, gerakan awalan memegang bola, melempar
bola, mengayun raket,melecutkan pergelangan tangan, gerakan lanjutan dengan
melangkahkan salah satu kaki kedepan searah pukulan bola.
b. Linear
kinematics
Saat
lengan melempar bola lurus ke atas dan arah bola setelah di pukul. Gerak lurus
terjadi terutama pada saat melempar dan memukul bola .
1) Rectilinear
Translation/gerak lurus beraturan Linear Motion/gerak lurus, Saat tangan
mengayun raket, menekuk siku kemudian saat lengan lurus akan memukul bola
kearah sasaran,
2) Position/posisi,
sikap memegang bola dan memegang raket, tubuh dan kaki, pinggang, bahu, lengan
dan tangan, posisi awal tubuh/sikap awalan dan posisi saat memukul.
3) Resultante
Displacement/perubahan posisi, dari posisi memegang raket,melempar
bola,mengayun raket gerakan lanjutan dengan melecutkan pergelangan tangan
kebawah yang dilanjutkan dengan melangkahkan salah satu kaki tumpuan.
4) Acceleration/perubahan
kecepatan, dari memegang raket dan bola pasif sampai gerakan melempar bola dan
memukul bola kearah tertentu. Perubahan kecepatan gerakan anggota tubuh
terutama kedua kaki tumpu yang sikap awalnya ditekuk secara cepat diluruskan
atas, adanya perubahan kecepatan pada saat memukul bola.
c. Linear
kinetics
1) Hukum
Newton satu yang berbunyi bahwa benda akan tetap dalam keadaan diam sampai ada
gaya yang bekerja terhadap benda tersebut, hal terjadi manakala posisi siap
diam yang dipegang sampai dengan terjadi lemparan bola;
2) Newton's
Law II/hukum Newton 2, yang berbunyi “Benda akan mengalami percepatan jika ada
gaya yang bekerja pada benda tersebut dimana gaya ini sebanding dengan suatu
konstanta (massa) dan percepatan benda”..hal ini dapat dilihat pada saat bola
bergerak dilempar ke atas dan pada saat lecutan sendi siku untuk memukul bola
sehingga terjadi pergerakan bola dari pelan menjadi lebih cepat saat bola lepas
dari tangan dan saat ayunan lengan memukul bola.
d. The
muscular system
Muscle
Fiber/serabut otot, terjadi pada saat gerakan menekuk lutut adalah otot
quadricep,mengayun raket adalah ototbagian belakang, memegang bola dan raket
adalah , origo biseps, biseps, triseps, insersi triseps dan insersi biseps.
saat melakukan lemparan, Tendon biseps dan tendon triseps berperan, tendon
berfungsi untuk mengunci gerakan pada saat lengan melakukan pukulan, concentric
contraction/memendek, saat menekuk pergelangan tangan, menekuk lutut, menarik
siku,memukul bola setelah bola di pukul dan bergerak kearah depan.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Dalam
permaianan tenis lapangan,pukulan forehand sangat dominan.Dan ada
beberapa tips atau cara untuk melatih pukulan forehand khususnya bagi petenis pemula.dengan
melaksakan cara yang berurutan dan berkelanjutan besar kemungkinan petenis
pemula akan lebih cepat dan benar dalm melakukan tenis lapangan.Latihan forehand
harus di mulai dari hal – hal yang ringan terlebih dahulu agar petenis pemula
dapat benar – benar menguasai pukulan forehand itu sendiri.
Demikanlah
analisis biomekanika cabang olahraga permainan tenis yaitu pukulan servis
(service) yang dilakukan, dengan memperhatikan aspek-aspek biomekanika yang
menekankan pada analisis gerak.
Namun di dalam
analisis ini kami merasa perlu memberikan beberapa kesimpulan, untuk
mendapatkan kekuatan dan kecepatan memukul bola saat melakukan pukulan perlu
dilatih kekuatan dan kecepatan otot biseps, triseps bahu,pinggang dan otot
langan