....

Selamat Datang di Blog.......!!!!! I Dunia Olahraga I Jadwal Kuliah I Materi Kuliah I Dokumentasi I Informasi Kampus

Minggu, 04 Mei 2014

Analisis Gerak Tenis Lapangan

BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Olahraga adalah salah satu dari bentuk peningkatan kualitas manusia Indonesia yang diarahkan pada pembentukan watak dan kepribadian, disiplin dan sportivitas yang tinggi, serta peningkatan prestasi yang dapat membangkitkan rasa kebangsaan nasional. Dalam kehidupan modern ini manusia tidak dapat dipisahkan dengan olahraga. Baik untuk arena adu prestasi ataupun sebagai kebutuhan untuk menjaga hidup tetap sehat.
Olahraga tenis di Indonesia sekarang juga mulai di gemari oleh para masyarakat khususnya orang – orang yang umurnya memasuki 30 tahunan ke atas.Alasan mereka memilih olahraga tenis ini karena olahraga ini termasuk olahraga yang mewah di karenakan peralatannya yang harganya mahal.Namun bagi para remaja olahraga ini masih kurang di minati di karenakan peralatanya yang harganya mahal dan olahraga tenis ini masih belum memasyarakat, serta kurangnya lapangan tenis membuat remaja menjadi tidak tertarik dan lebih memilih olahraga lainnya.
Namun di kota- kota besar olahraga tenis sudah menjamur dan mampu menarik minat masyarakat sehingga olahraga ini di jadikan sebagai olahraga pilihan baik untuk olahraga prestasi maupun olahraga rekreasi.
Pada umumnya, untuk berlatih olahraga tenis memerlukan keterampilan yang tinggi sehingga memburtuhkan tahap – tahap tertentu untuk mampu menguasai semua teknik dassar dalam olahraga tenis lapangan ini.
Dan dalam makalah ini,kelompok kami akan mencoba memberi tips –tips bagaiman berlatih olahraga tenis yang mudah.



BAB II
PEMBAHASAN
A.    Sejarah Tenis Lapangan
            Tadinya, sekitar abad ke-I6, tennis dimainkan di Italia, Prancis, dan lnggris, ketika lapangan mainnya dibangun di balik dinding-dinding istana kcrajaan. Tapi tennis modern diperkenalkan oleh Mayor Wingfield di Inggris pada 1873, dan setahun kemudian oleh Nona Mary Outerhridge di Amerika Serikat. Lapangan­-lapangan permainannya pun dibangun di kedua negeri itu. Kejuaraan tennis pertama dilangsungkan di Wimbledon, kota kecil sekitar 12 km di barat daya London, Inggris. Persatuan Tennis AS didirikan, 1881.
Di Indonesia lahirnya permaian tenis lapangan besar kemungkinan, orang Belandalah yang memper­kenalkan tennis di Indonesia, walaupun tidak mustahil pula permainan ini dibawa para pelaut Inggris yang singgah di kota-kota besar Kepulauan Nusantara. Sayang arsip-arsip berbagai perkumpulan milik warga negara Belanda yang pernah berdiri di negeri ini telah hilang, hingga kita tidak bisa melacak mana di antara dua perkiraan itu lebih benar.
B.     Lapangan
Lantai dari sebuah lapangan tenis bisa terbuat dari rumput, tanah liat, ataupun cor beton. Bahkan untuk lapangan tenis indoor, biasanya menggunakan karpet.
-          Panjang ukuran lapangan tenis untuk permainan tunggal: 23,77 meter
-          Lebar ukuran lapangan tenis untuk permainan tunggal: 8,23 meter
-          Lebar ukuran lapangan tenis untuk permainan ganda: 10,97 meter
Ukuran tinggi net pada lapangan tenis: 1,07 meter pada baian ujung dan 91,4 cm adalah ukuran tinggi pada bagian tengah net
Ukuran tebal / lebar garis pada lapangan tenis adalah sekitar 51 mm kecuali pada garis luar yang lebarnya bisa mencapai 100 mm. Bentuk dan ukuran lapangan tenis yang seperti sekarang ini kita lihat adalah hasil dari sebuah kerja keras WALTER CLOPTON WINGFIELD pada tahun 1873 dan dan telah dipatenkan sejak tahun 1875.
C.    Tehnik Permainan
Permainan tenis merupakan olahraga individu dan ganda dimana kerjasama antar pemain sangat dibutuhkan. Dalam permainan ini secara utuh  permainan tenis terdiri dari banyak teknik dasar yaitu: servis, smash, forhand,backhand dan volley. Diantara teknik dasar yang ada servis merupakan pukulan yang sangat penting sehingga permainan dapat menghasikan angka.
Servis adalah teknik atau keahlian paling dasar yang harus di miliki oleh setiap pemain. Kemenangan seorang pemain banyak disebabkan karena pemain tersebut mahir dalam teknik servis. Mengapa servis sangat di butuhkan oleh setiap pemain karena servis adalah modal utama setiap pemain dan merupakan untuk memulainya suatu permainan
Peranan servis sangat penting dalam permainan tenis dikarenakan karena kesempatan mengolah bola sehingga daerah pertahanan lawan terbukadan kesempatan memperoleh angka lebih besar. Jika kondisi tersebut terjadi maka kendali permainan dapat dikuasai. Servis yang akurat dan tepat akan memberikan peluang terjadinya angka bagi pemain.
Ada empat kegunaan teknik servis dalam permainan tenis, yaitu:
-          Memulai suatu permainan
-          Kesempatan memperoleh angka lebih besar
-          Pertahanan lawan lebih terbuka
-          Kesempatan memblok serangan lawan lebih mudah
Selain itu ada delapan prinsip dasar dalam melakukan servis ketika seorang pemain akan melakukan servis yaitu:
1. Posisi berdiri (Stance)
2. Pegangan raket (Grip)
3. Ayunan ke belakang (Backswing)
4. Ayunan ke belakang,menekuk (Bend), dan mengulur (Extend)
5. Ayunan ke belakang,menekuk,mengulur,dan bergeser (Shift)
6. Ayunan ke belakang,lempar bola (Toss), dan pukul (Tap)
7. Ayunan ke belakang, lempar bola, pukul, dan bergerak
8. Ayunan penuh (Full swing)
Gerakan dasar servis diawali dari garis belakang dengan ayunan penuh dan peganggan raket yang tepat. Berdiri menyamping dari jaring,peganglah ujung atas raket mengarah kejaring dengan tangan yang tidak dominant dan peganglah ujung bawah raket dengan kuat seperti memegang palu menggunakan tangan yang dominan,lemaskan kedua tangan,lalu angkat tangan yang memegang raket hinga setinggi bahu dengan ruas jari mengarah keatas dan raket megarah ke belakang,lakukan ayunan kebelakang,tekuk siku tangan yang memegang raket,lalu ulurkan raket dengan tangan menghadap jarring,ulurkan raket lagi dan pindahkan berat tubuh dari kaki belakang ke kaki depan dengan menggeser pinggul menuju kea rah jarring dan tubuh bertumpu hanya pada ujung kaki belakang,berdiri dekat pembatas,ayunkan tangan ke belakang,lemparkan bola,tekuk lengan,ulurkan raket,lalu pukul bola ke pembatas,gunakan pegangan raket yang tepat dan pukulan yang keras,pukul bola melewati jarring,ikuti dengan gerakan pinggul menuju sisi yang lain,lakukan lemparan bola dan ayunan penuh ke belakang,pukulan,serta gerakan lanjutan ke depan dengan pelan.
Kegiatan pelatihan dan pembinaan cabang olahraga tenis merupakan suatu proses yang kompleks dan sebuah rangkaian system yang tak dapat berdiri sendiri hanya satu keilmuan saja. Oleh karena itu pembinaan olahraga harus ditunjang oleh berbagai disiplin ilmu antara lain: Biomekanika, anthopometri, fisiologi, belajar gerak dan kepelatihan. Dengan demikian diharapkan dapat dicapai hasil yang maksimal sesuai dengan kualitas dan kapasitas fisik yang dimiliki. Untuk itu diperlukan pembinaan olahraga yang menggunakan pendekatan ilmiah, yang ditetapkan oleh para pelatih atau Pembina dalam proses pelatihannya.
Seorang pembina harus memiliki pengetahuan tentang ilmu biomekanika dalam penyusunan program latihan, baik secara mikro ataupun makro yang diwujudkan dalam metode latihan dan diterapkan dalam sesi latihan.  Mempelajari suatu teknik menjadi bagian sangat penting dalam proses latihan dimana harus mengkolaboarasikan berbagai bidang ilmu. Seorang pembina harus mampu mengidentifikasi segmen-segmen dalam suatu rangkaian gerak teknik tertentu.
Kajian biomekanika harus dilakukan oleh pembina olahraga dalam mempelajari teknik tertentu baik teknik dasar, menengah maupun teknik tingkat tinggi. Dalam cabang olahraga permainan tenis dikategorikan dalam keterampilan yang sangat kompleks, sebab dalam melakukan gerakan permainan harus melibatkan semua segmen otot dan sendi secara efektif dan efisien yang dilakukan secara benar.
Dalam permainan tenis, persendian yang paling penting adalah kaki, pinggang, bahu, siku dan pergelangan tangan. Bila beberapa persendian dilakkan dalam melakukan gerak maka urutan penggunaan dan ketepatan waktunya sangat penting. Azas ini menunjukan kepada kita kapan sendi itu digunakan. Gerakan itu dimulai dengan bekerjanya grup-grup otot besar dan terus bergerak secara progresif melalui otot-otot kecil.
Gerakan mengalir terus menerus ini menghasilkan suatu pengumpulan kekuatan yang disatukan. Kekuatan ini digerakkan oleh satu bagian tubuh yang terbentuk dari kekuatan sendi-sendi berikutnya. Dalam permainan tenis, gerakan servis mulai dengan sikap seimbang, pegangan raket, bola dipegang di ujung jari secara rileks, jaga agar siku tetap pada posisi, lihat target tanpa memperhatikannya, pandangan jauh ke depan sebelum melakukan servis
1. Gerakan Persendian
Dimulai analisa persendian kaki atau kedua tungkai sebagai kaki tumpu pada gerakan awalan, kemudian posisi lengan,badan dan pergelangan tangan ketika memegang bola dan raket. Manakala gerakan melempar bola,mengayun raket posisi badan menghadap kearah jarring/net persendian bahu dan sikut sangat dominan berperan. Ketika lepasnya bola dari tangan dan ayunan raket ke belakang persendian pangkal tangan (pergelangan tangan) sangat dominan berperan.
2. Hal-Hal Yang Mempengaruhi Gerakan Servis (Analisis):
a.       Force
1)      Forces/gaya yang di gunakan dalam gerakan servis adalah gaya internal (tekan) terutama saat melempar bola kearah atas;
2)      Vector/arah gaya terjadi pada saat gerakan tangan yang memegang raket memukul bola hinga posisi kembali seperti semula.
3)      External Forces/tenaga dari luar, Dari awalan sampai gerakan lanjutan, Di luar tubuh, Hambatan udara dan gravitasi yang berpengaruh pada saat melakukan gerakan.
4)      Colinear Forces/gaya yang bekerja pada gerak lurus, saat raket memukul bola kearah depan sasaran
5)      Net Force/ gaya murni yang bekerja pada benda, Hasil gerakan lemparan bola ke atas lengan dan tangan terhadap bola hingga lepasnya bola dari jari-jari,
6)      Resultante Force/hasil dari gaya-gaya yang bekerja, gerakan awalan memegang bola, melempar bola, mengayun raket,melecutkan pergelangan tangan, gerakan lanjutan dengan melangkahkan salah satu kaki kedepan searah pukulan bola.
b.      Linear kinematics
Saat lengan melempar bola lurus ke atas dan arah bola setelah di pukul. Gerak lurus terjadi terutama pada saat melempar dan memukul bola .
1)      Rectilinear Translation/gerak lurus beraturan Linear Motion/gerak lurus, Saat tangan mengayun raket, menekuk siku kemudian saat lengan lurus akan memukul bola kearah sasaran,
2)      Position/posisi, sikap memegang bola dan memegang raket, tubuh dan kaki, pinggang, bahu, lengan dan tangan, posisi awal tubuh/sikap awalan dan posisi saat memukul.
3)      Resultante Displacement/perubahan posisi, dari posisi memegang raket,melempar bola,mengayun raket gerakan lanjutan dengan melecutkan pergelangan tangan kebawah yang dilanjutkan dengan melangkahkan salah satu kaki tumpuan.
4)      Acceleration/perubahan kecepatan, dari memegang raket dan bola pasif sampai gerakan melempar bola dan memukul bola kearah tertentu. Perubahan kecepatan gerakan anggota tubuh terutama kedua kaki tumpu yang sikap awalnya ditekuk secara cepat diluruskan atas, adanya perubahan kecepatan pada saat memukul bola.

c.       Linear kinetics
1)      Hukum Newton satu yang berbunyi bahwa benda akan tetap dalam keadaan diam sampai ada gaya yang bekerja terhadap benda tersebut, hal terjadi manakala posisi siap diam yang dipegang sampai dengan terjadi lemparan bola;
2)      Newton's Law II/hukum Newton 2, yang berbunyi “Benda akan mengalami percepatan jika ada gaya yang bekerja pada benda tersebut dimana gaya ini sebanding dengan suatu konstanta (massa) dan percepatan benda”..hal ini dapat dilihat pada saat bola bergerak dilempar ke atas dan pada saat lecutan sendi siku untuk memukul bola sehingga terjadi pergerakan bola dari pelan menjadi lebih cepat saat bola lepas dari tangan dan saat ayunan lengan memukul bola.
d.      The muscular system
Muscle Fiber/serabut otot, terjadi pada saat gerakan menekuk lutut adalah otot quadricep,mengayun raket adalah ototbagian belakang, memegang bola dan raket adalah , origo biseps, biseps, triseps, insersi triseps dan insersi biseps. saat melakukan lemparan, Tendon biseps dan tendon triseps berperan, tendon berfungsi untuk mengunci gerakan pada saat lengan melakukan pukulan, concentric contraction/memendek, saat menekuk pergelangan tangan, menekuk lutut, menarik siku,memukul bola setelah bola di pukul dan bergerak kearah depan.












BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
Dalam permaianan tenis lapangan,pukulan forehand sangat dominan.Dan ada beberapa tips atau cara untuk melatih pukulan forehand khususnya bagi petenis pemula.dengan melaksakan cara yang berurutan dan berkelanjutan besar kemungkinan petenis pemula akan lebih cepat dan benar dalm melakukan tenis lapangan.Latihan forehand harus di mulai dari hal – hal yang ringan terlebih dahulu agar petenis pemula dapat benar – benar  menguasai pukulan forehand itu sendiri.
Demikanlah analisis biomekanika cabang olahraga permainan tenis yaitu pukulan servis (service) yang dilakukan, dengan memperhatikan aspek-aspek biomekanika yang menekankan pada analisis gerak.
Namun di dalam analisis ini kami merasa perlu memberikan beberapa kesimpulan, untuk mendapatkan kekuatan dan kecepatan memukul bola saat melakukan pukulan perlu dilatih kekuatan dan kecepatan otot biseps, triseps bahu,pinggang dan otot langan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar